Artikel Holyland Tour - 3 Poin utama Penyebab Kesembuhan di Kolam Bethesda
Kolam Bethesda - Gereja St. Anna (Yohanes 5:1-18)
Kolam Bethesda memiliki sejarah yang menarik, sebab di kolam ini orang yang lumpuh selama 38 tahun disembuhkan oleh Tuhan Yesus. Orang yang sakit memang memadati kolam ini, mereka menunggu malaikat Tuhan mengguncangkan air di kolam. Dan siapa yang lebih dahulu masuk kolam akan sembuh. Kolam ini berada di dekat reruntuhan gereja ksatria salib. Kolam ini ditemukan lagi oleh karena penggalian dari White Fathers. Berbentuk persegi panjang berukuran 350 kaki dan lebar 200 kaki, dengan kedalaman 25 kaki. Kolam ini memiliki lima serambi, persis seperti yang yang dikatakan dalam Injil Yohanes. Di samping kolam Bethesda di bangun sebuah gereja. (gambar atas) Gereja Anna, salah satu gereja, yang pengaturan akustik suara sangat bagus. Menyanyi di dalam gereja ini akan terdengar indah sekali. Para Peziarah sering mencoba menyanyi di dalam gereja, dan memang terdengar luar biasa.. ! cobalah !
Penyembuhan di Kolam Betesda Yohanes 5:1-18
Peristiwa penyembuhan terhadap seorang lumpuh yang dilakukan oleh Tuhan Yesus di kolam Betesda, adalah peristiwa yang sangat menarik. Tuhan Yesus kalau ke Bait Allah biasanya, tidak melewati kolam Betesda, kemudian masuk ke Bait Allah melalui gerbang Domba. (Gerbang yang pada waktu itu dipakai untuk membawa domba kurban ke Bait Allah setelah dibersihkan disalah satu bagian dekat kolam Betesda). Sebab letaknya berada agak jauh di sebelah kanan, jika Tuhan Yesus datang dari tempat biasa, di Bukit Zaitun. Jalan yang paling dekat yang langsung menuju Bait Allah ialah melewati Gerbang Emas. Mengapa ia mesti melewati kolam Betesda? Ada beberapa alasan dan prinsip rohani penting:
1. Tuhan Yesus mengetahui dan sangat memahami kebutuhan orang lumpuh. Bukan kebetulan ia tidak melewati Gerbang Emas, yang seharusnya lebih mudah, cepat dan umumnya dilalui oleh Tuhan Yesus. Hal ini dilakukan, karena Tuhan sangat memahami kebutuhan orang lumpuh. Demikian juga perhatiannya terhadap kita sebagai anak-anak-Nya. 2. Secara langsung Tuhan Yesus menyatakan kasih dan sekaligus disertai dengan perbuatan. Tuhan tidak hanya melihat orang lumpuh dalam pergumulannya, tetapi mengulurkan tangan kasih-Nya, sehingga si lumpuh berjalan. Atau kasih tidak hanya sekedar kata-kata semata, tetapi nyata dalam perbuatan. 3. Kebenaran Firman Tuhan ini, bukan hanya menyatakan tentang peduli kasih dari Tuhan Yesus atas orang yang tidak berdaya, tetapi juga sekaligus mengajarkan kepada kita untuk juga peduli dengan orang lain yang membutuhkan pertolongan kita.