a a a a a a
Office : Jl. Sumagung 1/2A Kelapa Gading Jakarta Utara
Dokumen : Jl.Bungur Besar VIII/86 Jakarta Pusat
Telp : (021) 4251303, (021) 45857868
Hotline : 0821 2222 3793 / 0878 860 850 80

Artikel Ziarah

Artikel Holyland Tour Khotbah di Danau Galilea “Bangkit dari Kegagalan”



“Bangkit dari kegagalan”
Lukas 5:1-11


Sebuah kegagalan dapat menjadi batu loncatan menuju keberhasilan. Ungkapan ini nampak dalam peristiwa, ketika Petrus dan teman-temannya yang telah bekerja keras menjala ikan sepanjang malam, tetapi hasilnya adalah kegagalan. Pastilah ini adalah hal yang tidak biasa, mengingat Petrus dan teman-temannya adalah nelayan professional. Waktu mereka sedang di darat, kelelahan dan sedang membersihkan jalanya, Yesus datang di tengah-tengah mereka. Petrus tidak keberatan mempersilahkan Yesus menggunakan perahunya untuk “khotbah”. Ia mendorong sedikit agak jauh dari tepi pantai, dan kemudian Yesus mengajar banyak orang. Setelah selesai mengajar, Ia berkata kepada Petrus untuk bertolak ke tempat yang dalam dalam menebarkan jala untuk menangkap ikan. Terhadap permintaan ini,
Petrus menjawab: “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.”

Teks firman Tuhan ini, mengajarkan beberapa prinsip penting
untuk dapat bangkit dari kegagalan.

1. Sadari kegagalan dan taati TUHAN
Petrus menjawab: “ “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala Juga.” Kalimat indah, keluar dari hati yang menyadari kegagalan tetapi mempercayai dan mentaati TUHAN. Sangat menarik! Petrus tidak menjawab: “Cape deh!” atau “Tunggu dulu guru! Masing-masing kita punya keahlian, tidak tahukah Engkau, aku adalah nelayan professional? Sangat
menguasai ilmu menangkap ikan? Memahami situasi dan kondisi yang tepat untuk itu, berpengalaman bertahun-tahun? Dan menguasai pekerjaan serta lapangan pekerjaan ini? Sedangkan engkau...anak tukang kayu...?” Namun Petrus menjawab dengan jawaban iman dan ketaatan. Jawaban iman dan ketaatan yang membawanya untuk bangkit dan berhasil.

2. Menempatkan TUHAN sebagai yang utama dalam segala upaya untuk maju
Hal berikutnya yang tidak kalah pentingnya ialah melibatkan atau menempatkan TUHAN sebagai yang paling utama dalam segala usaha untuk bangkit kembali. Petrus benar-benar memberi ruang sepenuhnya kepada kehadiran Yesus. Ia tidak menganggap ketaatannya kepada Yesus adalah sesuatu yang mengganggu pekerjaan atau waktu sibuknya, justru sebaliknya. Itulah sebabnya, Petrus dan teman-temannya dapat mengalami keberhasilan. Petrus tidak mengatakan, “Baiklah Tuhan, kami akan menebarkan jala, tapi mohon Tuhan turun dari perahu, karena akan merepotkan kami dalam upaya menangkap ikan.” Apakah Tuhan mempunyai akses ke pekerjaan kita? Apakah kita terlalu sering berusaha memisahkan hal sekuler dari rohani? Jika demikian, Bukankah kita sedang berusaha memisahkan diri kita dan pekerjaan kita dari Allah dan mencegahNya untuk memberkati bisnis dan pekerjaan kita? Bagaimana Petrus dapat bangkit dari kegagalan? Ia mengijinkan Yesus menggunakan perahunya, ia menyadari kegagalannya, kemudian mentaati Yesus serta menjadikan Kristus bagian dari pekerjaannya, dan hasilnya? Lebih dari apa yang pernah ia tangkap!

3. Harapkan Allah untuk bertindak
Langkah ketiga yang dilakukan Petrus untuk dapat berhasil dan melewati kegagalannya ialah mempercayai janji Tuhan. Mereka kembali menjala ikan, oleh karena percaya Allah akan bertindak walaupun sebelumnya mereka sudah gagal. Petrus berkata: “Oleh karena Engkau “menyuruhnya...” Petrus sangat yakin, dan ia tentu berharap bahwa akan terjadi sesuatu, sebab jika Tuhan yang menyuruhnya, pasti Tuhan akan bertindak. Jika kita bangkit dengan mempercayai Allah akan bertindak, memiliki rencana Allah dalam hati kita dan melakukannya, maka tidak ada sesuatu yang mustahil.
Mau bangkit? Percayalah akan janjiNya dan mulailah bertindak serta
mengharapkan hasil-hasil yang luar biasa, dan ...

4. Hal itu dapat berlaku dalam kehidupan Anda
Mungkin kita berkata, hal seperti ini, hanya berlaku pada waktu itu! Saudara, teks ini dituliskan dan diilham-kan oleh Roh Kudus untuk mengajarkan sebuah prinsip penting. Bahwa hal seperti ini dapat terjadi dalam kehidupan kita. Jika kita menyadari akan kegagalan kita dan mentaati Tuhan serta bangkit kembali dengan menempatkan Tuhan yang paling utama dalam seluruh keberadaan kita serta berharap pada janji-janjiNya, maka kita pasti mengalami apa yang dialami oleh para murid. Murid-murid menangkap begitu banyak ikan dan jalanya mulai koyak. Sebuah kebenaran yang menyatakan bahwa, murid-murid benar-benar diberkati Tuhan lebih dari apa yang mereka bayangkan. Bahkan apa yang mereka terima, menjadi berkat bagi perahu yang lain, hal yang hebat! Allah bukan hanya ingin memberkati Anda, tetapi ia juga ingin kita menjadi saluran berkat
bagi orang lain.

5. Melakukan kembali bersama TUHAN dan Layanilah TUHAN.
Mungkin kita merasa, seperti murid-murid sebelum Tuhan Yesus menjumpai mereka. “Aku sudah bekerja keras sepanjang malam tapi tidak menangkap apa-apa!” Tetapi, Petrus tidak menjadi sinis. Ia bangkit dan melakukan kembali bersama Tuhan. Ia tidak berkata bahwa ikan sudah tidak ada, tetapi ia yakin jika ia melakukan kembali bersama Tuhan ia pasti berhasil. Lewat kegagalan sering kali memperoleh pelajaran-pelajaran yang akan menjadikan kita berhasil. Lakukan kembali dengan “Yesus dalam perahu anda”, dan lihatlah IA akan membuat segala sesuatu berbeda. Amin!


Share
CONTACT US
Office : Jl. Sumagung 1/2A Kelapa Gading Jakarta Utara
Dokumen : Jl.Bungur Besar VIII/86 Jakarta Pusat
Telp : (021) 4251303, (021) 45857868
Hotline : 0821 2222 3793 / 0878 860 850 80

FOLLOW US

© Copyright 2023 - Efrat Tour Rights Reserved,
Powered by EFRAT TOUR
Contact Information