Artikel Holyland Tour - Mozaik Induk Ayam di Gereja Dominus Flevit, Jerusalem
Sama Seperti Induk Ayam (Matius 23:37-39)
Tuhan Yesus mengungkapkan sebuah kalimat yang menyentuh hati, sebuah keluhan terhadap Yerusalem. Mengapa? Oleh karena penolakannya terhadap segala kesaksian para nabi. Tuhan Yesus menggunakan perumpamaan yang indah seperti induk ayam yang rindu mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapNya. Kenalkah saudara dengan keberadaan induk ayam? Penulis dibesarkan di Desa, yang akrab dengan lingkungan warga yang memelihara ayam secara bebas. Maksudnya ayam tida dipelihara di kendang, tetapi dilepaskan secara bebas di kampung. Jikalau malam hari, induk ayam akan membawa anak-anaknya tidur di bawah sayapnya. Seekor induk ayam yang mengetahui adanya bahaya yang mengancam anak-anaknya akan melindunginya di bawah kepak sayapnya. Kalaupun anaknya telah berada di dekatnya dan ancaman bahaya masih mendekat, tidaklah segan-segan ia akan mempertahankannya, sebagai ungkapan pembelaan, penjagaan, perlindungan serta kasih terhadap anak-anaknya. Jika, disimak, demikian juga halnya dengan Tuhan Yesus. Ia begitu mengasihi umat-Nya, ungkapan kasihNya, perlindungan, perhatian dan pemeliharaan dari segala permasalahan. Ungkapan yang sama ini juga masih berlaku sampai dengan hari ini. Dalam kasih, Ia melihat kita sebagai anak-anak yang dikasihi dan dilindunginya. Sesungguhnya bagi anak-anak Tuhan, ada perlindungan yang pasti. Ada perhatian kasih yang indah. Bagaimana dengan kita ?