Artikel holyland tour - 2 Fakta Utama keabsahan Kubur Kosong Yesus – Garden Tomb, Jerusalem- Israel
Jenderal Charles George Gordon dari Inggris dalam perjalanan libur ke Holyland, pada tahun 1883 sesudah mengunjungi gereja Holy Sepulcher, ia masih memikirkan di mana letak sebenarnya dari Bukit Golgota serta kuburan Tuhan Yesus. Dengan membawa alkitab, ia mengelilingu Yerusalem untuk mencari di mana letak tempat penyaliban Kristus. Ketika sedang beristirahat di hotel ia melihat batu karang besar berwarna coklat . Sementara Ia memperhatikan karang tersebut , seolah-seolah ia sedang melihat tengkorak besar terpahat di batu itu. Kemudian saat masi berada di holyland tour ia membuka kita Markus 15:22 “mereka membawa Yesus ke tempat yang bernama Golgota yang berarti : tempat tengkorak”. Dengan bergegas ia menyelidiki tempat tersebut, dan mendapatinya berada di luar pintu gerbang Damaskus. Kemudian sewaktu ia berada di holyland juga ia menyelidiki sekitarnya dan menemukan sebuah kuburan yang terletak tidak jauh dari Bukit Tengkorak. Dengan keyakinan bahwa ia telah menemukan tempat yang sebenarnya, Gordon menggambarkan sketsa dari Bukit Tengkorak dan makam di taman dan mengirimkannya kepada Sir John E.Cowell, sebagai pengawas Rumah Tangga Istana Buckingham. Akhirnya ada banyak orang tertarik. Sebuah Asosiasi dibentuk pada tahun 1892 dan dapat mengumpulkan dana untuk membeli kawasan tersebut tahun 1897. Sampai sekarang, tempat ini menjadi tempat yang juga dikunjungi oleh peserta holyland tour (peziarah). Tempat yang dijaga keasliannya. Mengenai Penyaliban Kristus. Pada masa kerajaan romawi, hukuman salib adalah hukuman terberat yang dilaksanakan terhadap seseorang yang dianggap sebagai penjahat. Orang yang disalib harus memikul sendiri salibnya. Prosesi jalan salib biasanya didahului oleh perwira romawi yang mengendarai kuda, kemudian tentara Romawi disusul oleh orang yang membawa papan tulis yang menjelaskan mengenai kejahatan apa yang diperbuat oleh sang penjahat yang hendak akan disalib tersebut. Kemudian orang yang hendak dihukum salib tersebut harus memikul salibnya, kemudian dilanjutkan dengan tentara berjalan dibelakang sang pemikul salib. Menurut catatan alkitab, tidak ada tuntutan hukum yang sebenarnya dapat menyeret Yesus sebagai terdakwa yang harus dihukum mati. Sebab ia jika ia melanggar hukum Yahudi, seharusnya ia dirajam dengan batu sampai mati. Dan jika Ia benar-benar melanggar hukum romawi sehingga harus disalibkan bukankah penguasa romawi cuci tangan sebagai tanda tak bersalah atas hukuman salib yang dijatuhkan kepada Yesus karena tuntutan orang banyak? Dan tidak menemukan kesalahan Yesus? (lihat: Lukas 23:4, 13,14, Yohanes 18:38, 19:4). Jika demikian mengapa harus disalibkan? Karena demikianlah jalan yang harus ditempuh olehnya untuk menyelamatkan manusia berdosa dari hukuman maut. Yohanes 3:14-18, juga anak manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal. Karena begitu besar KASIH Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus anakNya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepadaNya, ia tidak akan dihukum. Barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak peraya dalam nama Anak Tunggal Allah.